Assalamualaikum Wr. Wb.

Sering kubayangkan andaikan aku bertemu denganmu. Kan kulepas rasa rinduku, padamu duhai kekasih. Wahai kekasihku, hadirlah dalam jiwa. Telah lama kumenanti kehadiranmu. Selamat datang wahai kekasih, kusambut dirimu sepenuh hati. Rasa rindu berbalut cinta, bahagiakan hatiku. Wahai NabiyAllah, rasa syukurku tak terhingga , kaulah anugerah Illahi. Rindu Muhammadku...


---------------------------------------------------------------

Aku ingin mencari seorang pria sholeh dengan pengetahuan agama yang cukup agar bisa mengajarkan keluarga, saudara-saudaraku serta teman-temanku tentang Indahnya Islam, Nikmatnya berdzikir dan bersholawat.

Sabtu, 18 September 2010

(*) … Bismillaahirrahmaanirrahiim

(*) … Bismillaahirrahmaanirrahiim

Cahaya Illahi Nyalanya Tiada Akhir
Cahaya Illahi Nyalanya Tiada Akhir
Menyapa hari bersama do’a, memenuhi fikir dengan harapan.  Semoga saat ini, kita berada dalam keadaan yang terbaik, bersama kondisi jiwa yang sepenuhnya bahagia.  Masih dalam nuansa Syawal, setelah beberapa hari yang lalu kita meninggalkan dan kembali berpisah dengan Ramadhan yang mulia, …
~ Semoga suasana penuh kekeluargaan seperti saat ini, senantiasa dapat kita rasakan di hari-hari yang berikutnya.  Agar setiap detik waktu yang kita jalani menjadi semakin semarak dalam indahnya persaudaraan, ukhuwah yang terjalin sangat erat.  Aamin ya Rabb.  ~
Pagi yang indah untuk memulai sebuah perjalanan di hari ini.  Untuk melanjutkan perjalanan yang telah terlanjur dijejakkan pada hari-hari kemarin.  Supaya dapat menempuhi hari esok menjadi lebih bermakna.  Dengan meninggalkan jejak terbaik di hari ini.  Semoga setiap harapan dan rencana yang telah terangkai dapat segera terwujud.  Aamin ya Rabbal’alamiin.
:) :) :) Sepertinya, tiga senyuman manis ini dapat menjadi penghias detik ini.   Senyuman yang senantiasa menjadi teman hati.  Menjadi penggugah jiwa untuk terus berusaha dengan daya yang seoptimal mungkin.  Menjadi penyemangat raga untuk terus bergerak.  Dan yang menjadi sangat penting adalah, ia adalah sahabat terbaik yang selalu ada kapan saja, di mana saja kita membutuhkannya, semoga memang demikian yang kita rasakan setiap waktunya, yaa… :) :) :)
Alhamdulillaahirabbil’alamin,
Sy kembali hadir menyapa suasana yang bertabur aneka pesona, untuk semua…
Sy ada untuk meninggalkan seberkas sinar dengan harapan dapat menerangi hari-hari kita semua…
Sy mendamba suasana jiwa yang penuh aneka rasa dalam setiap waktu yang berulangkali berganti, agar kita dapat senantiasa berbagi bersama gemerlapnya…
Sy mau, kita kembali tersenyum di setiap hari-hari yang walau bagaimanapun warnanya…
Sy ingin menjadi bagian dari kehidupan ini, berada di antara para hamba-Nya yang senantiasa rindu padaNya…
Sy pun mendo’a: ” Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S Al Baqarah: 201)

Penyesalan

Aku,
Memendam rasa pada dirinya
Yang akhirnya tak bisa kumiliki
Bahkan tak mungkin kutemui

Mungkin aku…
Harusnya tak perlu mengenalnya
Dan tidak saling bertemu
Atau mungkin harusnya aku,
Hidup di dunia yang berbeda dengannya
Dan kini aku,
Telah kehilangan dirinya
Yang membuat hati kecilku selalu berkata,
Betapa bodohnya aku…
Yang membiarkan cinta pertamaku hilang
Dan hanya meninggalkan sebuah penyesalan

Sumber : http://apresiasipuisi.multiply.com/journal/item/3287/PENYESALAN

GADIS KECIL YANG SHOLEHA

GADIS KECIL YANG SHOLEHA

Ditulis oleh arif di/pada 14 Februari 2010


Ada kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya. Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak buruk pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.
Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang berpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf dan senantiasa menjaga hijabnya.
Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.
Ibu Afnan melanjutkan ceritanya:
Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nashrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”
Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.
Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.
Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.
Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.
Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”
Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjemah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!
Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.
Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”
Kami (aku, suami dan Afnan) pergi untuk pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”
Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.
Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya,karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan memarikannya akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orangtuanya.
PAda suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna. ” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan, Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”
Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!
Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan disisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!
Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mangabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.
Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.
Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum.
Dia berkata: “Ummi kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.”
Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Insya Allah. “
Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”
Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.”
Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasanya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.
Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.
Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring diatas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua .” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah.”
Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan kelurlah rohnya.
Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kesturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, kelurgaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillah rabbil ‘aalamin.

JODOH RAHASIA ALLAH

JODOH RAHASIA ALLAH

Ditulis oleh arif di/pada 14 Februari 2010
“Apakah kamu percaya jodoh, Fahri?” tanya Maria pada Fahri.
Fahri menjawab dengan bijak, “Ya, setiap orang punya …”
“…Jodohnya masing-masing” sambung Maria.”
Aku tertegun mendengar cuplikan dialog dalam filmAyat Ayat Cinta yang sedang ku tonton. Ya, setiap orang punya jodohnya masing-masing. Jodoh… Aku menarik nafas dalam-dalam setiap kali memikirkan tentang jodoh. Kapankah aku betemu dengan jodohku? 40 tahun bukanlah usia yang muda untuk menikah. Aku sudah bosan mendengar pertanyaan kapan aku akan menikah. Apakah bulan Mei? Meibi yes, meibi no.

Jodohku…seperti apakah dia? Sedikitpun aku tak dapat mengira-ngira bayangannya. Apakah dia tampan? Apakah dia sholeh seperti yang aku idamkan? Yang hanya dapat aku lakukan adalah terus memperbaiki diri untuk menjadi hamba yang baik di mata Allah, karena Allah menjanjikan laki-laki yang untuk wanita yang baik pula.
Secara fisik, aku lumayan cantik dan menarik, berpendidikan, dan karirku bagus. Saat ini aku sudah menjadi Marketing Manager di sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air. Apakah karena jabatan dan pendidikanku yang tinggi lantas laki-laki menjadi segan meminangku? Apa salahnya dengan pendidikan yang tinggi, aku hanya ingin terus belajar dan belajar. Dan karir yang bagus, itu adalah takdir Allah atas kerja kerasku.
Ada perasaan iri setiap menghadiri pesta pernikahan temanku, bahkan anak temanku. Soal perasaan minder, itu sudah berkurang dibanding tahun-tahun yang lalu, aku sudah terbiasa. Apalagi di kota besar telat menikah bukan hal yang aneh. Tapi aku tak ingin menyamakan diriku dengan mereka. Mereka menunda menikah karena merasa belum siap secara moril maupun materil, padahal dengan gajinya mereka bisa menghajikan satu orang setiap bulan. Ada yang malas untuk berkomitmen karena takut bercerai, takut sakit hati, tapi yang pasti mereka takut bertanggung jawab. Sedangkan aku, aku sudah beberapa kali mencoba namun seperti biasa belum jodoh.
“Neng, ngelamun aja” kejut Andi membuyarkan lamunanku. “Kenapa sih? Udah jangan dipikirin, dia memang gitu orangnya” kelakarnya kemudian.
Aku tertawa. Ah, aku tak ingin masalah ini merusak hari-hariku.
“Makan siang bareng, yuk” ajaknya kemudian.
Aku mengiyakan ajakannya. Kami makan siang di restoran Padang di food court kantorku. Andi adalah temanku semenjak aku bekerja di kantor ini, walaupun posisinya di bawahku namun aku tak pernah menganggap diriku lebih tinggi. Aku punya feeling bahwa Andi menyukaiku, itu terlihat dari sikapnya yang sangat perhatian padaku. Namun perasaanku padanya tidak begitu kuat, sampai saat ini aku belum memberikan sinyal bahwa aku juga menyukainya. Tapi entahlah, aku tak bisa memastikan apa yang akan terjadi nanti, aku tetap memberi peluang untuknya, karena ia baik dan sangat menghargaiku.
Ada satu lagi laki-laki yang aku pertimbangkan. Dia laki-laki yang ditawarkan orang tuaku. Namanya mas Farhan, lebih tua dua tahun dariku, dan dia seorang duda dengan satu anak perempuan. Istrinya meninggal ketika melahirkan. Saat ini anaknya berumur 6 tahun. Tidak ada masalah dengan anaknya, karena aku sangat menyukai anak-anak. Dan anaknya juga sepertinya menyukaiku.
“Tante, kenapa tante belum menikah juga?” tanya Dea, anak perempuan mas Farhan.
Aku tersenyum mencari jawaban yang bisa diterima anak-anak.
“Tante belum punya pacar” jawabku sekenanya.
Kemudian anak kecil itu membisikiku, “Tante mau nggak sama papaku? Papaku kan ganteng, jomblo lagi”.
Mukaku bersemu merah. Anak kecil sekarang cepat sekali dewasa.
Tapi aku belum dapat menjawab, kerena sampai sekarang papanya belum menanyakan secara langsung padaku.
Aku melangkah keluar studio bioskop sambil memagang jus stroberi yang belum habis. Sesungguhnya yang nonton tadi adalah badanku saja, sedang rohku entah kemana. Sepanjang film tadi aku hanya berpikr tantang jodoh. Aku sudah beberapa kali nonton film ini, Ayat ayat Cinta. Film ini tak pernah bosan untuk ditonton. Seandainya aku bertemu dengan lelaki seperti Fahri, dan aku adalah Aisha, tapi aku tak ingin ada Maria, kalau dia dekat-dekat dengan Fahri akan kuenyahkan dia, hahahaha.
Bruk! Gelas jus stroberi terlepas dari genggamanku. Seorang laki-laki buru-buru mengelap bajunya yang tertumpah jus stroberiku. Inilah akibatnya kalau terlalu banyak brkhayal, seorang laki-laki jadi korban keteledoranku.
“Maaf, Mas. Saya yang salah” Aku minta maaf sambil mengambil saputanganku dan ketika akan mengelap tumpahan di bajunya ia buru-buru menghindar.
“Oh, ya sudah. Ngga apa-apa , Mba. It’s ok” katanya pelan.
“Aduh, Mas. Saya benar-benar minta maaf. Saya ngga konsentrasi” Aku minta maaf sekali lagi.
Laki-laki itu menatapku lama lalu tersenyum, “Masih kepikiran film tadi ya? Filmnya memang benar-benar menyentuh ya. Jarang ada film seperti ini”.
Aku membalas senyumannya, tenyata dia tidak marah. “Aku sudah nonton 3 kali lho” ceritaku tanpa ditanya.
“Oh,ya. Saya baru kali ini nonton. Baru sempat.” jawabnya kemudian.
Aku mengangguk-angguk tidak jelas, grogi mungkin.
“Kenalin, saya Adam” dia mempelkan kedua tangannnya di depan dada.
Aku juga menempelkan tanganku didepan dada, “Nadya” balasku. Aku memang tak bersentuhan bila bersalaman dengan laki-laki yang bukan muhrimku. Selain karena ketentuan dalam Alquran, sejak dulu walaupun ketika aku belum berhijab pun aku tidak suka bersalaman laki-laki, siapa dia baru kenal saja sudah menyentuhku. Idealis memang, bahkan beberapa temanku mengataiku sok suci, tak aku tak peduli.
“Nonton sendirian ya?” tanyanya.
“Iya. Sedang ingin sendiri” jawabku.
Kemudian kami berjalan beriringan keluar bioskop. Sebelum berpisah kami bertukar nomor
telepon. Hmm, tampangnya sepintas mirip Saiful, teman Fahri. Duh, lagi-lagi Fahri, benar merasuki hatiku.
Handphone-ku berbunyi. Mas Farhan menelpon.
“Assalamu alaikum”
“Wa alaikum salam, Mas. Ada apa?”
“Ngga, mau nanya kabar aja. Kamu lagi dimana nih?” tanya Mas Farhan.
“Saya lagi di mall, Mas” jawabku.
“Oo..”
Hening.
“Nad, besok aku mau ke Brunei ada kerjaan. Paling nggak seminggu lah. Aku minta tolong liatin Dea ya kalau kamu sempat, dia di rumah berdua dengan Mbo Surti. Dea ngga mau dititipkan ke adikku. Bisa kan, Nad? Aku perhatikan kalian lumayan dekat.”
“Insya Allah, Mas” jawabku.
“Oke gitu aja ya. Makasih banyak lho sebelumnya”.
“Iya, sama-sama”.
“Assalamu alaikum”
“Wa alaikum salam”.
Aku menghela nafas. Aku memang dekat dengan anak kamu, tapi tidak dengan kamu… gumanku dalam hati.
Malamnya….
Aku duduk di teras belakang ditemani ibu.
“Ndhuk, gimana mas Farhan sudah ngomong sama kamu belum? tanya Ibu.
“Belum tuh. Aku juga tidak berharap terlalu banyak sama dia. Sepertinya dia belum mau menikah lagi, Bu”.
“Trus temanmu itu, si Andi, gimana hubungan kamu sama dia?” tanya ibu lagi.
“Aku sama Andi hanya berteman, Bu. Lagian usianya 5 tahun lebih muda dari aku, malas ah” jawabku.
“Nadya, ibu pingin sebelum meninggal kamu sudah menikah”
“Iya, Bu. Mau gimana lagi belum ketemu jodohnya”.
Kriiing!! Kriiing!! Telepon rumah berdering. Aku masuk ke dalam mengangkat telepon.
“Assalamu alaikum”
“Waalaikum salam”
“Bisa bicara dengan Nadya?” tanya suara dari telepon.
“Saya sendiri, maaf ini dengan siapa ya?” tanyaku.
“Nadya, ini Ustadz Ansori”
“Oh, Ustad. Maaf gak kenal suaranya”
“Kamu kemana aja Nadya? Sudah 3 minggu kamu tidak datang ke pengajian?” tanya Ustadz Ansori.
“Maaf Ustadz, saya akhir-akhir ini luar biasa sibuknya. Saya kecapean sehabis ngantor, jadi gak bisa datang ke pengajian” jelasku.
“Oo…Ustad bisa mengerti. Begini lho Nadya, Ustadz mau menawarkan laki-laki untuk jadi suamimu, kamu belum menikah juga kan?”
“Belum lah, Ustadz”
“Begini, laki-laki ini adalah murid pengajian Ustdz juga. Besok dia akan menikah dengan wanita pilihan orangtuanya. Tiba-tiba tadi sore dia menelpon Ustadz katanya calon istrinya kabur dari rumah dengan pacarnya. Dia bingung sekali, sedangkan undangan sudah disebar, gedung dan katering beserta lain-lainnya sudah beres semua. Dia tidak memaksakan calon istrinya itu untuk menikah kalau memang tidak mau. Nah Nadya, maukah kamu menikah dengannya?”
Aku tergagap menjawab pertanyaan Ustadz Ansori, “Apakah harus secepat ini? Saya bahkan tidak tau siapa orangnya?”.
“Lelaki ini adalah lelaki yang baik, Ustadz bisa menjamin itu. Insya Allah pernikahan kalian nanti bahagia dan langgeng” tambah Ustadz lagi.
Ya Allah, mungkinkah ini jodohku? Bila ini memang jodohku berilah aku kekuatan untuk menjawab ‘iya’.
“Sebentar Ustadz, saya ingin berbicara dengan Ibu saya”.
Aku berlari menemui ibu di teras. Kujelaskan semuanya. Ibu terdiam sejenak memikirkan tawaran ini. Kemudian…
“Ibu percaya Ustadz Ansori. Kamu boleh menikah dengan lelaki itu.”
Keringat dingin keluar dari badanku. Sekarang semua keputusan ada di tanganku.
Aku mengangkat gagang telepon.
“Halo Ustadz”
“Ya, gimana Nadya?”
Kutarik nafas dalam-dalam, “Bismillah, saya bersedia Ustadz”.
“Alhamdulillah, mungkin dia memang jodohmu, Nadya”.
“Gimana selanjutnya Ustadz, saya tidak punya persiapan apa-apa”.
“Kamu tidak usah khawatir, besok pagi mungkin jam 8, kami akan datang ke rumahmu. Kamu hanya perlu mempersiapkan mental kamu saja”.
Aku tidak bisa bicara, ini mendadak sekali.
“Baiklah Nadya, Ustadz sarankan kamu malam ini untuk sholat Tahajud, agar besok kamu menjadi tenang”
“Baik, Ustadz”
“Assalamu alaikum”
“Waalaikumsalam”. Klik.
Aku tidak dapat tidur. Aku mengikuti saran Ustadz Ansori untuk sholat Tahajud. Aku berdoa dengan khusyuk. Air mataku meleleh. Aku berdoa agar aku tidak salah membuat keputusan menerima tawaran Ustadz Ansori.
Keesokan paginya, iring-iringan mobil datang ke rumahku. Akad nikah dilakukan di rumahku. Aku hanya memakai gamis putih yang kubeli sewaktu ke Turki. Aku mengintip dari jendela ruang tamu. Usatdz Ansori keluar dari mobil diikuti oleh seorang laki-laki nampaknya dialah calon suamiku.
“Assalamu alaikum” sapa Ustadz dan laki-laki itu kepada ibuku yang sudah menunggu di teras depan rumah.
“Waalaikum salam”jawab ibu. “Selamat datang, maaf kami tidak ada penyambutan sewajarnya, harap maklum”.
“Tidak apa-apa Ibu, justru saya yang mengucapkan terima kasih kepada Ibu” kata lali-laki itu.
Kemudian Ibu, Ustadz, calon suamiku dan keluarga besarnya masuk ke dalam.
“Nadya…kemari nak” panggil Ibu.
Badanku gemetaran, aku tertunduk malu. Kuberanikan diri untuk melihat calon suamiku.
“Kamu?!” Aku tak percaya dengan penglihatanku.
“Lho, kamu?” Dia juga kaget.
Ustadz juga ikut kaget, “Lho, kalian sudah saling kenal yah?”.
Aku melongo.
Laki-laki itu kemudian menjelaskan kepada Ustadz, “Kami pernah betemu di bioskopUstadz, cuma sekali ketemu, setelah itu kami tidak ada kontak apa-apa, karena saya sudah meminang wanita lain. Waktu itu dia menabrak saya sehingga minumannya tumpah ke baju saya”.
Aku tesipu malu, “Adam kan?”.
“Iya saya Adam, Nadya” jawabnya sambil tersenyum.
“Wah, bagus toh kalau begitu, mari segera dimulai jangan lama-lama” timpal Ibu diikuti tawa keluarga Adam.

Jangan Bersedih

Jangan bersedih

Ditulis oleh arif di/pada 2 November 2009

Disaat Hari yang tidak menyenangkan itu datang…
Disaat Kegelisahaan itu menghampiri jiwa….
Berusahalah untuk sabar…
Jika bersedih ….
Panggilah jiwamu dengan harapan sebagai janji karena kebaikan bagi jiwa adalah adanya janji…
Jadikan harapanmu menjadi perisai atas serangan putus asamu, hingga waktu melupakan kesedihan itu….
Kesedihan itu tidak akan abadi…
Seperti juga kesenangan yang tidak lestari…
Kalau saja bukan karena hal yang mempengaruhi jiwa…
Pasti tidak ada kehidupan yang lurus bagi orang orang yang terjaga dimalam hari…
JANGAN BERSEDIH Hai orang yang bosan dengan kehidupan, orang yang tidak bergairah dalam hidup ini, disekitar anda ada hal kecil yang tersembunyi….
Ada cita cita yang indah dan ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji yang pasti…
“sebagai janji yang sebenar benarnya dari allah. allah tidak akan menyalahi janjiNYA” (QS. Ar Rum 6)
Didalam kesempitan yang anda rasakan tersembunyi jalan keluar…
Dalam musibah yang kita alami ada yang menyelamatkan dari musibah itu sendiri…
Justru sesuatu yang tidak engkau sukai, ada kenikmatan dan kebaikan
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dukacita dari kami” (QS. Fathir 34)
Wahai orang yang matanya selalu tergenang dengan air mata, hentikanlah aliran air mata itu dan berikanlah kenikmatan kepada kedua bola matamu…
Tenangkanlah kamu…karena kamu berhak mendapatkan perlindungan dari sang pencipta
Ingatlah bahwa
Setelah kefakiran itu ada kekayaan
Setelah kehausan ada kesegaran
Setelah perpisahaan ada pertemuan
Setelah keretakan ada kerekatan
Setelah terputus akan tersambung
Setelah tidak tidur malam anda akan tidur puas…
DAN INGATLAH
Jangan mengira bahwa mulia adalah kurma yang akan kau makan..
Takkan pernah kau dapatkan MULIA itu sebelum kau merasa pahitnya sabar..
Ingatlah Bahwa
allah yang menjadikan malam berganti pagi
allah yang menurunkan hujan disaat kegersangan
allah yang menurun ujian untuk hambanya
Agar kita selalu sabar
Agar kita selalu berdoa
Agar kita selalu memohon perlindungan
“dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmatNYA. Dan Dialah yang Yang maha pelindung dan maha terpuji” (QS.Asy-syura 28)

Rahasia Sedekah

Rahasia sedekah

Ditulis oleh arif di/pada 28 Oktober 2009


Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik praktik sedekah.

Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku.
Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:

A. Rahasia sedekah: Kematian

Rasulullah saw bersabda:
“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

C. Rahasia sedekah: Bahaya
Rasulullah saw bersabda:
“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala.” (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

D. Rahasia sedekah:  Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

E. Rahasia sedekah: Perang Uhud

Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)
G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)

Matematika Dasar Sedekah
Menurut Yusuf Mansyur, seorang ustadz yang memopulerkan bahasan rahasia sedekah, sedekah mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang diuraikan sebagai berikut:
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700X lipat.
Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa:
10 – 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 – 2= 28
10 – 3= 37
10 – 4= 46
10 – 5= 55
10 – 6= 64
10 – 7= 73
10 – 8= 82
10 – 9= 91
10 – 10= 100

Sedekah 2.5 % Tidaklah Cukup
Dengan infak 2,5% yang biasa kita berikan, jika kita telaah lebih jauh ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Misalnya, seorang karyawan yang mempunya gaji 1 juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta, kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 – 25.000 = 975.000.
Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.
Jadi, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1 juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar 2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.
Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah: 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.
Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000.
Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia hanya butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya.
Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan Shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-teranganan sebelum datang hari ( kiamat ) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS Ibrahim: 31)

Mengharap Ridho Ilahi

Mengharap Ridho Ilahi

Ditulis oleh arif di/pada 2 November 2009

Salah satu konsekwensi dari pernyataan
Allah adalah tuhanku….
Islam agamaku….
Muhammad Saw nabiku…
Disaat kita mendapatkan kenikmatan dan limpahan rezeki wujud syukur tercurah untuk Allah Swt …
Tapi mengapa…???
Disaat kita diuji dengan kekeringan, musibah, kelaparan, kekurangan harta, panen yang gagal maka kita malah meninggalakan risalah dan agama….
dalam (Q.S AL-Hajj II) Allah berfirman:
Maka, apabila ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia kebelakang, rugilah ia di dunia dan akherat
Seperti inilah kaum muslimin dan muslimat sekarang ini, termasuk saya yang mudah putus asa jika musibah itu datang….
Rosullullah sebagai suri tauladan kita….
Jika kita melihat rosulullah SAW dengan kesabaran dan keikhlasan mengharap ridha ilahi, menangis hati ini…begitu berat ujian dan cobaan beliau…
Beliau pernah merasakan getirnya hidup sebagai anak yatim…
Beliau pernah hidup dalam keadaan fakir, sampai sampai tidak mampu mendapatkan kurma yang paling jelek sekalipun…
Beliau pernah mengikat perutnya dg batu hanya untuk menahan lapar…
Beliau pernah menggadaikan jubah perangnya kepada seorang yahudi hanya untuk meminjam gandum…
Beliau tidur beralas tikar sehingga berbekas dipunggungnya…
Namun demikian beliau tetap ridho kepada allah swt.
HIngga saat diusir dari mekkahpun beliau Ridho walaupun dalam perjalananya beliau meneteskan air mata dan menoleh kearah mekkah seraya berkata: Sesungguhnya mekkah adalah negeri allah yang paling aku cintai. Seandainya penduduk tidak mengusirku niscaya aku tidak akan pernah keluar dari mekkah..
Beliau juga Ridho saat allah menyuruh berdakwah di negeri Thaiff dan penduduk menyambut dengan lemparan batu sehingga kedua kakinya berdarah…
Tapi beliau tetap ridha kepada allah

Muslim bersaudara

Muslim bersaudara

Ditulis oleh arif di/pada 2 November 2009

Ingatlah teman
Apabila engkau banyak berkata kata
Disitulah masuknya kata dusta

Ingatlah teman
Apabila engkau banyak berlebih lebihan suka
Disitulah engkau mengundang duka


Ingatlah teman
Apabila anak tidak di latih
Jika besar orang tuanya akan letih

Ingatlah teman
Apabila engkau banyak mencela orang
Itulah tandanya engkau kurang

Ingatlah teman
Apabila engkau banyak tidur
Sia sialah sajalah umur

Ingatlah teman
Apabila engkau menerima kabar
Menerima itu hendaknya sabar

Ingatlah teman
Apabila engkau Mendengar aduan
Membicarakan hendaknya wujud ceburuan

Ingatlah teman
Apabila engkau mendengar perkataan lemah lembut
Lekaslah engkau untuk ikut

Ingatlah teman
Apabila engkau mendengar pekataan kasar
Lekaslah engkau gusar

Ingatlah teman
Apabila engkau benar
Jangan boleh orang berbuat onar

Coretan dari manusia yang lupa

Tersenyumlah walaupun pahit

Tersenyumlah walaupun pahit

Ditulis oleh arif di/pada 16 Januari 2010



Bismillahi Rohmaanir Rohiim
Malam ini aku terbangun dalam tidurku…
Tak kusangka hari masih larut…
Melihat status teman di fesbuk…
Tergugah aku ingin menulis ini untuknya…

Wahai engkau yang lagi sedih…
Usaplah air matamu…
Bangkitlah dari kesedihanmu..
Tidakkah engkau memperhatikan…
Bagaimana awan itu tersingkap terang…
Malam yang demikian pekat menjadi terang benderang…
Bangunlah kamu untuk mengadu kepadanya…
Jangan biarkan kau larut dalam sedihmu..
Karena sedihmu hanya untuk menguji…
Jangan kau kuras air matamu…
Karena air matamu hanya untukNYA…
Semoga jalan keluar terbuka lebar..
Semoga kita bisa mengobati duka dengan doa…
Janganlah kamu berputus asa..
Mana kala kecemasan menggenggam jiwa..

Jangan kau katakan madu itu manis..

Sebelum engkau merasakan pahitnya sabar..

Kunci permasalah

Kunci permasalah

Ditulis oleh arif di/pada 16 Januari 2010



Dalam menempuh hidup, pastiah kita banyak dihadapkan dengan suatu masalah, baik itu kecil maupun besar.
Pernahkan kita berpikir bagaimana masalah itu bisa datang?
Kalau kita gali dan teliti, sesungguhnya ujian dan cobaan itu di berasal dari allah, tujuannya untuk menguji sebatas mana ketakwaan kita pada allah swt
INGAT!!! ALLAH MENGUJI KITA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KITA, ARTINYA : SEHARUSNYA KITA MAMPU MENYELESAIKANNYA
Teringat kata kata seseorang bernama HOCK AMBARA kata orang tukang aransemen lagu gituu..
Ingatlah jika engkau dihadapkan oleh suatu masalah KUNCINYA ADALAH
HATI, AKAL dan NAFSU (JANGAN DIRUBAH SUSUNANNYA)
H > A> N = 0 susunan yg menghasilkan kedamaian(KEIKHLASAN) klo dalam dunia matematika aggap aja ni ketetapan…hiks (inget msh sma)
H = hati
A = akal
N = nafsu

Pada hakekatnya manusia itu punya kelebihan dari mahluk allah lainnya.
APA SIH KELEBIHAN KITA?
1. kita pnya akal untuk berpikir
2. kita punya nafsu memenuhi hasrat hidup
3. kita punya hati yg selalu berkata jujur
Kenapa hati yang pertama mugkin itu yg menjadi pertanyaan anda?
mari kita gali…
contoh kecil aja ya….
seorang pemimpin perusahaan memarahi karyawannya padahal si karyawan tidak merasa melakukan kesalahan misalkan nih ya…
bagaimana sikap kita jika kita yg menjadi karyawannya..
klo melihat rumus diatas:
Hati>akal>nafsu = 0
Hati berkata : wah si bos mgkin lagi capek
Akal : klo aku membela diriku pasti tambah runyam
nafsu: biarin ajalah toh marahnya g trus trusan
hsilnya 0 (kedamaiaa dan keiklasan)
Kita rubah susunanya
hati: wah si bos lagi capek/marah – marah
nafsu: tapi aku juga capek, enak aja marah2
akal: berusaha untuk menaggapi kesalahan si bos
hasil= untuk km sp1
nafsu : bukan saya pak yg melakukan kesalahan
akal: buktinya apa pak klo saya melakukan kesalahan.
hati: ENAK AJA MARAH2 si hati berbisik “awas lho pulang gue santet”
hasilnya = mengasilkan suatu yg buruk
Akal= bukan saya pak yg mlakukan
hati = enak aja main tuduh….huft dasar bos stress
nafsu= apa yg dari hati dikeluarkan…Bapak nih gimana? sy juga capek
hsilnya= ‘pecat’ paling gak dapat sp2 akibat menggurui si bos
Berhubung dengan adanya pertanyaan hati yg seperti apa yg menjadi tolak ukur untuk menyelesaikan suatu masalah?
Disini saya mau mejelskan dulu arti dari sebuah Hati, arti hati berasal dari kata kalbu, dilihat dari bahasa arab berakar dari kata kerja yaitu qalaba yg artinya membolak balikkan yaitu kadang hati kita baik kdang juga hati kita buruk istilah gaulnya sih bad mood
Pernahkah kita, disaat hati kita bisa memberi dan menerima…??
Pernahkan kita, disaat hati kita tidak bisa memberi dan menerima..??
Hati yang berubah ubah ini didasari dari hadis nabi, kadang hati lamma malakiyah(bisikan malaikat) mengajak kebaikan atau keikhlsan dan lamma syaithaniyah(bisikan setan) dalam arti bisikan nafsu mengajak ke jurang kehancuran
Hati yang bagaimana yang menjadi tolak ukur untuk menyelesaikan masalah?
jawab : Hati yang mengajak kita menuju jalan kebaikan dan keikhlasan
bukan hati yang menjerumuskan kita kejurang kehancuran yg
terkontaminasi oleh hawa nafsu
Pertanyaan2
Bagaimana mensinkronasikan antara hati,akal,nafsu dalam kehidupan sehari hari?
Kalau boleh saya menggunkan rumus matematika untuk menjawab pertanyaan diatas,
A + B = 0
dimana
A = lamma malakiyah
B = lamma syaithaniyah
Untuk menjawab pertanyaan diatas, A (lamma malakiyahnya) harus lebih mendominsi kehidupan kita, lalu bagaimana caranya..
jika A yang kita cari maka jawabannya adalah
A = – B
jadi kita harus mengurangi B (lamma syaithaniyah)
caranya : dalam islam kita diajarkan berdzikir, sholat, puasa dimana tujuannya untuk mengurangi lamma syithaniyah
Demikian penjelasan dari saya, untuk menanggapi pertanyaan hati yng menjadi tolak ukur dalam menyelesaikan masalah

Bersyukur atas karunia Allah kepada Kita

Bersyukur atas karunia Allah kepada Kita

Ditulis oleh arif di/pada 30 Januari 2010

Kepada semua sahabat dan handai taulan…
Salam silaturahmi….
Kadang kita mengira bahwa yang kita inginkan adalah yang terbaik bagi kita, padahal itu adalah hal yang buruk bagi kita…
Kadang kita mengira bahwa yang kita rasakan adalah yang buruk bagi kita, padahal itu adalah hal yang terbaik bagi kita…

Kita tidak mengetahui rahasia Allah diberikan kepada hambaNYA…
Ada satu hal yang bisa kita jadikan hikmah Jalan yang Allah berikan kepada kita…
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar…
Dia beri aku kaktus berduri..

Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik…
Dia beri aku ulat berbulu..
Aku sempat sedih, protes dan kecewa, betapa tidak adilnya ini?
Namun kemudian kaktus itu berbunga sangat indah sekali…
Dan ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi kupu2 yang teramat cantik.
Itulah jalan Allah .. indah pada waktunya !
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan…
Tapi ia memberi apa yang kita butuhkan …. Kadang kita sedih, kecewa dan terluka ….
Tapi jauh diatas segalanya ….
Tuhan merajut yang terbaik untuk kehidupan kita….
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia dari Allah kepada kita sekalian…
Amin ya robal alamin

Mencintai dengan Sempurna

Mencintai dengan Sempurna

Ditulis oleh arif di/pada 30 Januari 2010

Mencintai dengan Sempurna

Malam menjelang tidur, kembali sebuah sms dari seorang sahabat membuatku merenung….

Kita hidup bukanlah mencari seseorang yang sempurna untuk kita cintai, namun kita belajar untuk mencintai orang yang tidak sempurna dengan sempurna….


Kalimat yang begitu sederhana…
tapi tidak sesederhana maknanya….
Ku eja.. setiap kata-katanya dengan perlahan lalu ku coba untuk memahami maknanya…..
Dan….ada tetes-tetes yang tak terbendung dari tiap sudut mataku………
Entah…oleh sebab apa aku harus menangis seketika itu…..
Yang pasti aku merasakan tamparan keras pada hatiku….
Hingga kini aku tetap menyakini bahwa segala sesuatu terjadi pasti dengan izinNya…dan BUKAN tanpa maksud….
Kali ini Allah mengajariku satu hal melalui seorang teman…lewat sms nya tadi…
Bukan tanpa sebab Allah menggerakkan jari ’ukhti”ku itu untuk mengirimkan sms tersebut…
Ia mengirim tanpa ada obrolan apapun tentang tema itu sebelumnya…
Tidak satu jam yang lalu, tidak satu hari yang lalu, tidak satu minggu yang lalu, tidak pula satu tahun yang lalu.
Ketika di tanya mengapa ia mengirimkannya untuk saya…
Hanya satu kalimat sederhana yang diungkapkan olehnya : ”Ketika saya membacanya dari sebuah web muslim, saya langsung teringat ukhti..saya kutip dan saya simpan dalam draf sms…dan malam ini saya sms kan…hanya ke satu no. Tujuan…”
”Just it. ”
Percayakan anda?
Malam itu sebelum menerima sms dari nya, saya sedang asyik dan serius membuat konsepan rumah tangga yang ideal untuk saya di masa depan. Paling tidak untuk 3 tahun pertama di kehidupan kami ke depan. Saya mencoba membuat planing-planing ke depan.
Bagaimana saya, suami saya, keluarga besar kami, konsepan pendidikan anak-anak, aktifitas saya berikutnya dan bla…bla…bla…
Ya…saya sedang belajar bermimpi…dan lalu berikhtiar semaksimal mungkin untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Saya merencanakannya sendiri…tanpa calon suami saya…mengapa???
Karna sampai kini ”dia” masih abstrak dan masih menjadi misteri bagi saya…:)
Mungkin bagi anda, saya melakukan hal yang sia-sia?? Atau mungkin lucu? Atau hanya membuang waktu saja ??.
Tapi bagi saya : tidak !!
Kehidupan sangat penting untuk direncanakan…jauh hari sebelumnya…..
Karna perencanaan adalah bagian dari kesuksesan…bukankah begitu ???
Dan malam itu Alloh langsung menegur saya lewat sebuah sms….
Anda tau kenapa ???
Karna saya mengharapkan kesempurnaan atas segala sesuatunya. Termasuk atas seseorang yang akan saya cintai di kemudian hari. Saat itu saya membuang jauh ”ketidaksempurnaan’. Meski saya sadar sepenuhnya : memang kita tidak akan menemukan mahlukNYA yang sempurna.
Malam itu juga, Alloh mengingatkan saya pada ketiga laki2 sholeh yang luar biasa. Mereka TIDAK SEMPURNA secara fisik, tapi akhlak, kesholehan dan perjuangan hidupnya membuat setiap orang berdecak kagum atasnya. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan saya. Teman sekaligus abang bagi saya. Saudara seiman yang sangat layak untuk ditauladani bagi saya dan juga siapapun juga.
Bukankah mereka layak untuk mendapatkan istri yang sempurna?. Jika kemudian satu dari sekian juta lelaki sholeh datang dan berniat untuk menggenapkan separuh agamanya. Tentu sangat tidak adil jika saya menolaknya hanya karna fisiknya yang TAK sempurna.Tapi menerimanya juga bukan perkara yang mudah. Butuh keberanian, butuh kesabaran, butuh kekuatan hati dan jiwa. Dan hanya wanita-wanita ”hebat ” yang sanggup dan Alloh pilih khusus untuknya.
Dan Alloh menegur saya untuk mulai belajar memahami, untuk bisa menyiapkan hati manakala kondisi itu dihadapkan pada saya. Saya juga harus berani membuat planning planing-planing alternatif sesuai kondisional dan capabilitas mereka.
Saya yakin setiap kita memahami bahwa Alloh menilai setiap kita bukan karna penampilan luarnya, tapi Alloh menilai pada hati kita. Sekali lagi tidak seharusnya fisik menjadi takaran bagi kita. Tapi setiap kita masih harus belajar ikhlas untuk menerima ketidaksempurnaan. Belajar ….iya…belajar.
Teringat salah seorang jamaah pengajian aa Gym. Jika tidak salah namanya ”Gun”. Beliau adalah seorang yang cacat fisik. Bahkan ia mengalami kesulitan berkomunikasi. Untuk pergi ke Darul tauhid beliau harus beberapa kali naik turun angkot dan tetap butuh gendongan orang lain. Tapi itu smua tak menyurutkan motivasi nya untuk berburu majlis ilmu. Ikhlas menjalani hidup begitulah sosoknya. Kini Gun telah mendapatkan bidadari dunianya. Seorang akhwat sholeha dan sempurna kini slalu mendampinginya dalam suka dan duka bersama mengarungi samudra kehidupan. Itulah anugrah yang Alloh berikan untuknya.
Satu lagi. Pasti kita semua mengenalnya : Ucok Ali Baba. Seorang entertaint yang juga cacat secara fisik. Tapi memiliki istri yang sempurna.
Istri Gun dan juga istri Ucok adalah wanita-wanita luar biasa yang mampu menyintai laki-laki yang tidak sempurna dengan cara yang sngat sempurna.
Belajar menerima dan memahami…mungkin hanya itu kata-kata yang terbaik untuk saya dan juga anda saat ini. Belajar mencintai segala sesuatu yang tak sempurna dengan sempurna
oleh Agus Triningsih

Surat dari ibu

Surat dari ibu

Ditulis oleh arif di/pada 30 Januari 2010
Kepada yang Ibu cintai sepenuh hati
Buah hatiku ….
Bagaimana kabarmu sayang… Ibu harap ananda selalu dalam lindungan Allah, Ibu terpaksa menulis surat ini karena rasa kangen di dada Ibu ini rasanya sudah tak tertahankan lagi sayang.
Ibu minta maaf …kalau kedatangan surat Ibu ini mengganggu ananda. Maafkan Ibu kalau surat ini membuat ananda malu dengan teman-teman. Sungguh…tidak ada niat Ibu seperti itu….hanya untuk melepas kangen Ibu pada ananda
Sayang….ingin rasanya Ibu menjengukmu ke sana. Wajah ananda selalu muncul di mimpi Ibu. Tapi niat Ibu itu selalu Ibu kubur dalam-dalam. Hanya satu alasan Ibu sayang…. Ibu ingin anak Ibu bisa mandiri. …Ibu ingin anak Ibu bisa merenungi kesendirian tanpa kehadiran Ibu disamping ananda.
Anakku yang Ibu sayangi…….Ibu bangga dengan ananda. Disaat teman-teman ananda mengisi hari-hari akhir pekannya dengan bermain dan bersenda gurau, …anak Ibu justru belajar agama di tempat yang jauh dari Ibu. Sungguh senaaaa…ng sekali hati Ibu ini. Ibu harap acara ini bisa mendorong ananda menjadi anak yang sholeh …….sebagaimana yang Ibu harapkan ketika Ibu berjuang dengan susah payah melahirkan ananda. …….

Ketika wajah lucu ananda yang mungil baru muncul di dunia ini, hanya satu do’a Ibu saat itu… “Duhai Allah… Engkaulah yang menggenggam takdir anakku ini. Aku mohon ya Allah jadikan anak yang ada dihadapanku sebagai anak yang sholeh…. Jadikanlah ia anak yang bisa membahagiakanku kelak dihadapan-Mu ya Allah…. Jadikanlah ia anak yang dapat membuatku bangga kelak di hadapan-Mu ya Allah. Pertemukan kami kelak di surgaMu ya Allah . Jangan Engkau hinakan kami hanya karena kehadiran anak ini di sisiku. Jangan Engkau pisahkan kami ya Allah.. Jangan Kau biarkan aku memasuki surga-Mu tanpa anak ini disampingku”.
Ya Allah ya rabbana.. Bimbing kami dalam RidhoMu selalu.. Berikan kami ketabahan dalam mendidiknya ya Rabbana.. Lembutkaaan hati anakku ini ya Allah .. Jadikan ia pelipur lara dikala hati kami sedih, obat dikala sakit , kebahagiaan kami dikala sunyi dan sendiri ya Allah…
Ilahi…. Wahai Yang Maha Mulia ,,Usia kami semakin lanjut, gerbang kematian sudah diambang pintu. Karuniakan kepada kami anak-anak yang membimbing kami dalam sakratul maut.. Anugerahkan kepada kami ya Allah ..Anak-anak yang mentalqinkan kami dengan “Laa ilaaha ilaLLah..” Anak-anak yang membaca alquran, sungguh bahagia kala meninggalkan dunia ini kami melihat wajah-wajah yang suci, dan bersih… dialah anak kami…ya allah ya rabbal alamiin
Sampai sekarang Ibu selalu ulang-ulang doa Ibu itu. Ibu sangat berharap doa Ibu itu menjadi kenyataan. Dan sekarang Ibu mulai yakin bahwa anak Ibu adalah anak yang shaleh. ..Kesediaan ananda mengikuti acara ini membuat Ibu yakin bahwa do’a itu akan menjadi kenyataan. Sungguh bahagiaaaa ..sekali hati Ibu ini.
Anak-ku yang sholeh…..Ibu tidak tahu berapa lagi Ibu diberi kepanjangan umur oleh Allah . Ibu merasa Ibu sudah tua. Ibu merasa malaikat maut tidak lama lagi akan datang menjemput Ibu. Mungkin surat ini surat terakhir Ibu untuk ananda. Mungkin ketika ananda pulang, Ibu sudah tidak ada lagi di rumah. Maafkan Ibu ya sayang….kalau selama ini Ibu banyak salah sama ananda. Maafkan Ibu kalau Ibu sering marah dengan ananda. Menyuruh ananda mengaji, belajar, puasa, sholat yang mungkin ananda merasa nggak suka. Jangan dendam pada Ibu ya sayang. Bantu Ibu dengan do’a-do’amu ya sayang. Hanya do’a ikhlas yang Ibu harapkan dari ananda. Hanya do’a ananda, amal jariyah dan kerja dakwah Ibu selama ini yang dapat meringankan beban Ibu di hadapan Allah kelak.
Ananda tersayang….Ibu titip… rawat Ayah dengan baik ya sayang. Sayangi beliau sebagaimana ananda menyayangi Ibu selama ini. Ayah sudah bekerja keras supaya ananda bisa sekolah seperti teman-teman yang lain. Buatlah Ayah bahagia dengan keshalehan dan budi pekerti yang baik. Jangan sakiti hatinya sedikitpun ya sayang…
Salam rindu dan sayang selalu…
Wassalamu ‘alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh 

SENYUMLAH…

Senyumlah

Ditulis oleh arif di/pada 30 Januari 2010


Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya.Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.  Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama “Smiling.”
Seluruh siswa diminta untuk pergi keluar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.
Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan di depan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald’s yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.
Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri di belakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir? Saat berbalik itulah saya membauisuatu “bau badan kotor” yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebihpendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang “tersenyum”ke arah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima ‘kehadirannya’ di tempat itu.
Ia menyapa “Good day!” sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya ‘tugas’ yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah “penolong”nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai di depan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan “Kopi saja, satu cangkir Nona.” Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba – tiba  saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka…
Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua ‘tindakan’ saya. Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat.
Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap “makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua.” Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basahberkaca2 dan dia hanya mampu berkata “Terima kasih banyak, nyonya.” Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata “Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian.”
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata “Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan ‘keteduhan’ bagi diriku dan anak – anakku!”
Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 benar bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena ‘bisikanNYA’ lah kami telah mampu memanfaatkan ‘kesempatan’ untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin ‘berjabat tangan’ dengan kami. Salah satu di antaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap “Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami.”
Saya hanya bisa berucap “terimakasih” sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat ke arah kedua lelaki itu, dan seolah ada ‘magnit’ yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh ke arah kami sambil tersenyum, lalu melambai2kan tangannya ke arah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 ‘tindakan’ yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa ‘kasih sayang’ Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan ‘cerita’ ini ditangan saya. Saya menyerahkan ‘paper’ saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, “Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?” dengan senang hati saya mengiyakan.
Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untukmembacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.
Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang di dekat saya di antaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Di akhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanyadengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis di akhir paper saya.”Tersenyumlah dengan ‘HATImu’, dan kau akan mengetahui betapa ‘dahsyat’ dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu.”
Dengan caraNYA sendiri, Allah SWT telah ‘menggunakan’ diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald’s, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: “PENERIMAAN TANPA SYARAT.”
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara

MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI…

dan bukannya

MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskancerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada ‘malaikat’ yang akanmenyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!
Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya ‘sahabat yang bijak’ yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu. Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus
BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
Orang-orang muda yang ‘cantik’ adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang ‘cantik’ adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri

KASIH SAYANG IBU

KASIH SAYANG IBU

Ditulis oleh arif di/pada 14 Februari 2010
KASIH SAYANG IBU
Ibu…
Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan…
Masihkah kita menyakitkannya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya?
Melawannya?
Memukulnya?
Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?

Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian…
Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya…
Tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan…
Bayangkan Ibumu sudah tiada…
Apakah kamu cukup membahagiakannya…
Apakah kamu pernah berfikir betapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya…
Kirim pesan ini pada semua… Itupun kalau kamu sayang Ibumu dan mau mengingatkan teman2mu. Ingat-ingatlah 5 (lima) aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).
SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi Ibu, tetapi… Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita… Ibu bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan-jalan, tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian anda, datang & hampiri dia, bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia disaat dia membutuhkan anda, itu saja….. Beliau sudah bahagia sekali…………. dan melupakan semua hutang anda kepadanya.

Maafkan aku,.............................

Maafkan aku

Ditulis oleh arif di/pada 10 November 2009
Senyuman dan kecerian kini telah hilang…
Senyuman dan kecerian kini telah pergi..
Saat uraian kata mengungkap kejujuran..
Saat uraian kata mengungkap rasa..

Bisakah pagi tetap indah…

Sedangkan mentari tak lagi menyapa..

Masihkah malam memberi tenang…

Sedang rembulan tak lagi menampakkan wujudnya…

Jika seyuman itu datang menggugah malam..
Terbangun aku dalam buaian kesalahan..
Jika canda itu datang menemani lamunan…
Tersenyum aku dalam keheningan malam….
Saat ini…
Aku menunggu kata yang terucap dari hati yang paling dalam..
Kata yang selama ini aku tunggu…
Dan aku akan menunggu…
Sampai waktu memisahkan raga…
maafkan aku…
Jika kata menoreh luka…

Pengakuan...

Pengakuan...Jul 29, '07 9:25 AM
for everyone
Di sudut kamar yang sempit, selalu ada ruang untuk mengadu dan meratap,
disaat seluruh dunia membelakangi, dirimu layak dibenci,dijauhi dihujat.., namun surat cinta itu seakan berbicara padamu "Dan bergegaslah kalian kepada ampunan dari Tuhan dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi,"
Tak mengerti apa yang terjadi, budak ini berlari menuju TuhanNya seperti anak kecil yang berlari ke pelukan ibunda. Seakan tak ingin berlepas, namun Sang Bunda berkata," Kau sudah besar nak, Kau harus menentukan jalan hidupmu, Bunda selalu disini menemanimu, menjagamu dan menuntunmu juga memberikan kata-kata yang menyejukkanmu disaat kau bersedih"

Lalu dia melepaskanmu dalam dunia yang kejam, penuh tipuan dan jebakan iblis. untuk sesaat,seakan dunia memberikanmu segalanya hingga kau terlena, lupa akan pelukan tulus sejati Sang Bunda. Lalu datang, ketika dunia menunjukkan wajahnya, kau kehilangan segalanya, apapun yang kau lakukan adalah bumerang hingga segalanya menjauh, bahkan teman pun berpaling. Ketika itu kau kembali lagi ke pelukan Sang Bunda, berharap Bunda akan memaafkannya, lalu dengan suara lembut Bunda tersenyum dengan wajah iba, "Ibu sudah menunggumu, Nak.."

Begitulah, Tuhan Yang menciptakanmu,..menunggumu kembali, bagaikan seorang ibu yang kehilangan anaknya lalu bertemu kembali bahkan lebih jauh, dalam suatu riwayat bahkan Tuhan seakan berkata pada hambaNya "Dari mana saja dirimu, Aku telah menunggumu kembali.." Ia selalu memberikan tanda-tanda untuk ingat padaNya, dan ketika dirimu berlumur dosa, bersedih dan tak mengerti apa yang kau alami dan mengapa, tubuhmu jatuh dalam keadaan tak berdaya dan bersujud dengan seluruh penat di kepalamu yang menyentuh tanah, terasa suatu aliran yang kembali ia rasakan ketika berada dalam pelukan Ibunda, Namun lebih kuat...

Kini masa bermanja harus diakhiri!, Cambuk hatimu walaupun pedih..Menangislah sampai air matamu dapat menyelamatkanmu dari Api neraka! Kau merasa sendirian, memang! Kelak di Alam Kubur dan Masyhar tak akan ada lagi Teman, Keluarga, bahkan anak, suami atau istri. Merengeklah pada Tuhan, karena tidak akan ada yang dapat mengeluarkanmu dari kesulitan.

Ya Allah, Ampuni kami yang sibuk akan dunia kami, namun sedikit sekali mempersiapkan bekal kami menemuiMu, kami pantas mendapatkan murkaMu namun kami mengharap kelembutanMu yang Maha Luas. Maafkan kami yang lemah, takut pada manusia, merendahkan diri kami di hadapan manusia,  Ya Allah, Jadikan Cinta kami padaMu diatas segalanya, Jadikan cinta kami pada hamba-hambaMu adalah karena cinta padaMu, Jangan kau biarkan prasangka buruk serta kebencian di hati kami terhadap hamba-hambaMu yang beriman, Ya Allah jika ada salah satu dari hambaMu yang kami dzalimi, maka jadikan doa kami untuk mereka sebagai penebusnya....


Ya Allah, Bantu kami bangkit meraih cita-cita kami sebelum ajal menjemput, Ketika kami merasa tak berdaya, bantu kami berdiri dan bangkit, Jangan Kau biarkan kami berputus asa akan rahmatMu. Berikan kami harapan akan akhir yang baik.

Kamis, 16 September 2010

Lagi asik baca buku neh,...

DIA (yang selalu di hatiku,..)

DIA (yang selalu di hatiku,..)

oleh دفيه انفيانور pada 08 Juni 2010 jam 14:33
Dia…
Dia lembut seperti kapas
Dia indah bagaikan malaikat bersayap yang turun dari langit
Dia anugerah terindah yang ada di hidupku
Wajahnya meneduhkan jiwaku yang rapuh
Tutur katanya menenangkan hatiku yang bimbang
Senyumnya menghiasai hari – hariku
Dan canda tawanya menghangatkan suasana di hidupku
Aku mencintainya…
Aku menyayanginya…
Aku mengasihinya….
Sepanjang hidupku….
Karenanya aku bisa mengenal cinta
Karenanya aku mengerti artinya hidup
Dan karenanya pula aku dapat merasakan indahnya hidup
Terima kasih Tuhan…
Kau telah kirimkan dia untukku
Walau aku tak memilikinya
Aku bahagia telah mengenalnya

===============================================

" D untuk J "

Kulagukan setiap nada cintaku untukmu
Kuhempaskan setiap helai nafasku
Tuk hangatkan dinginnya jiwamu
Kugoreskan setiap tawa hidupku
Tuk temani kesunyian malamu

Mimpikan diriku tuk lengkapi tidurmu
Hadirkan ragaku disetiap langkah hidupmu
Belailah jiwaku disetiap peluk hangatmu
Dan ciptakanlah cinta Dihatiku dan hatimu

Cintakah rasa yang kini tercipta
Tercipta tuk lengkapi rasa
Rasa cinta yang takkan mendua
Karena hanya untukmulah
Diriku tercipta………………………..

MOHON BANTUAN DOA, AGAR HATI TETAP ISTIQOMAH (Created : Nurhadi)

MOHON BANTUAN DOA, AGAR HATI TETAP ISTIQOMAH (Created : Nurhadi)

oleh دفيه انفيانور pada 09 Juni 2010 jam 14:03
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru

Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi coba aku tengok ke belakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan

Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku
Hmmm, masih lebih besar duniawiku

Ya Allah.
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkan aku diberi kesempatan?

Ya Allah.
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah. ..

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk

INDAHNYA MENJAGA PANDANGAN

INDAHNYA MENJAGA PANDANGAN

oleh دفيه انفيانور pada 14 Juni 2010 jam 12:51
Mahasuci Allah yang telah membekali kita pandangan, pendengaran, dan hati agar kita bersyukur. Mahaindah Kasih Sayang-Nya yang telah mengizinkan kita untuk menikmati warna-warni alam semesta, aneka rupa bentuk benda-benda. Shalawat mari kita lantunkan pada Rasul Muhammad terkasih, yang telah menunjukkan pada kita, bagaimana semestinya kita menggunakan anugerah Allah yang berupa mata ini.

Suatu ketika Ummi Salamah ra berkata: Ketika saya dengan Maimunah ada di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba masuk ketempat kami Abdullah bin Ummi Maktum, kejadian itu sesudah ayat hijab yang diperintahkan kepada kami. Rasulullah bersabda: "Berhijablah kamu daripadanya".

Kami menjawab, "Ya Rasulullah bukankah ia seorang yang buta tidak melihat dan tidak mengenal kepada kami?" Kemudian beliau menjawab, "Apakah kamu juga buta, tidakkah kamu melihat padanya?". Dalam kisah lain disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW pernah menggerakkan tangannya untuk memalingkan wajah Al-Fadhl, ketika sahabatnya itu ketahuan tengah memandang seorang wanita asing dengan sengaja.

Dari kedua kisah ini kita mendapati bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat menjaga pandangannya. la amat berhati-hati dalam memandang sesuatu, terutama yang berkaitan dengan memandang seseorang yang bukan muhrim kita. Semua ini, tidak lain, menunjukkan ketaatan beliau atas perintah Allah seperti yang tercantum dalam Alquran, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (QS. An-Nuur: 30). Dalam ayat selanjutnya Allah SWT memerintahkan pula hal yang sama pada kaum perempuan. Amat banyak hikmah yang dapat kita ambil dari menjaga pandangan itu.

Salah satunya adalah menjaga diri dari perilaku tercela. Sesungguhnya, mata kita adalah gerbang maksiat. Siapa saja yang kurang mampu menjaga pandangannya dari sesuatu yang diharamkan, maka sedikit demi sedikit ia akan terjerumus ke dalam jerat syetan. Berawal dari mata, kemudian kaki berpindah ingin mendekat dan seterusnya, hingga akhirnya sangat mungkin akan menjerumuskan manusia pada perzinahan.

Zina adalah dosa besar, yang bukan hanya dimurkai Allah, namun akibatnya pun akan dirasakan sang pelaku dan orang-orang di sekitarnya selama di dunia. Penyakit AIDS yang akan membunuh seseorang secara pelan-pelan dalam kelemahan dan keterasingan, hanyalah salah satu akibat dari perbuatan keji ini.

Menjaga pandangan bukanlah hal yang mudah dilakukan apalagi bagi kita yang hidup di zaman modern seperti ini. Lihatlah ke samping kiri, kanan, depan dan belakang kita, lawan jenis senantiasa mengelilingi? Tidak hanya di pusat-pusat keramaian, di dalam mobil angkutan umum saja, campur baur dengan lawan jenis pun tak dapat dihindarkan. Bahkan ketika berdiam dirumah saja, menahan pandangan tidak kalah susahnya. Koran, majalah dan televisi menyuguhkan pemandangan yang dapat membuat hati tergelincir karenanya.

Tak heran, ibadah kita sering berantakan. Bacaan Alquran kita kering kerontang. Berdoa pun sulit sekali khusyu apalagi sampai dapat mengeluarkan air mata penyesalan karena tidak mentaati perintah-Nya. Karena hal ini pula, menuntut ilmu menjadi sebuah pendakian yang sangat terjal.

Mendapatkannya sungguh sulit nyaris tiada terperi, sedangkan hilangnya menjadi sangat mudah sekali. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan seorang alim pada muridnya, "Wahai anakku, sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya. Ia tidak akan mau masuk ke dalam hati yang di dalamnya kotor oleh maksiat".

Pandangan liar, tidak bisa tidak, akan mengikis kualitas iman yang tumbuh dalam hati seseorang. Iman itu tidak hilang dengan tiba-tiba dan serentak, namun periahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Pada kenyataannya pandangan terhadap lawan jenis yang tak halal, menjadi media paling efektif untuk menghilangkan keimanan dari dalam diri.

Ia adalah salah satu senjata syetan yang sangat ampuh. Dalam Surat An-Nisaa ayat 118, syaitan laknatullah menegaskan komitmennya, "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untuk saya".

Artinya, sebagaimana sebuah riwayat menuturkan bahwa pandangan adalah panah-panah syetan, sedang syetan itu tak menginginkan apapun dari manusia selain keburukan dan kebinasaan. Maka penjagaan kita terhadap pandangan mata menjadi satu kunci pokok menuju keselamatan.

Bila saat ini, ketika tak ada tangan Rasulullah yang dapat memalingkan wajah kita dari memandang perempuan, manakala tiada teguran dari mulut suci beliau yang menyuruh para wanita berhijab dari melihat lelaki yang bukan haknya untuk dilihat, maka mengingat sabda-sabda Rasulullah SAW yang masih terpelihara ini menjadi satu keniscayaan.

Memang, dalam kondisi tertentu kita diperbolehkan memandang lawan jenis, seperti dalam proses belajar mengajar, jual beli, pengobatan, maupun persaksian. Walaupun demikian, taburilah selalu hati kita dengan firman Allah yang menjanjikan kemuliaan dan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang mampu menjaga diri dari hal yang diharamkan-Nya.

Alhasil andaipun pada awalnya hal ini amat sulit kita lakukan, namun yakinlah bahwa barangsiapa yang bersungguh-sungguh ingin menempuh jalan Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi membimbing jalannya.

Sebagaimana firman-Nya yang tertera dalam Surat An-Nahl ayat 127-128, Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran ) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan. Akhir kata, pandangan yang terjaga dengan baik, insya Allah akan membuat seseorang dapat merasakan manisnya iman dan lezatnya mengingat Allah. Wallahua'lam bish-shawab.
Diposkan oleh Galih Gumelar Center di 19:06

Cara Ta'aruf Dalam Islam (By : Bi Abdillah)

Cara Ta'aruf Dalam Islam (By : Bi Abdillah)

oleh دفيه انفيانور pada 16 Juni 2010 jam 12:35
Assalamualaikum. Agama islam,aturan yang ada tak satupun yang akan merugikan,mungkin karena hanya berlawanan dgn hawa nafsu kita jadi agak sulit menerima,
mengenai perkenalan laki dan perempuan banyak yang mengambil jalan pacaran yang jelas itu adalah budaya jahiliah,yang cenderung menghalalkan segala cara,dan banyak merugikan kedua pihak.yang banyak terjadi adalah perzinahan,naudzubillah mindzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari pacaran. Dan ironinya lagi membawa bawa nama islam dalam budaya jahil pacaran. Dikatakan pacaran islami.pacaran secara syar'i islam. Kita jangan membawa dan menambah nambah lagi.islam sudah sempurna.dan TIDAK ADA PACARAN DALAM ISLAM.BAHKAN TAK ADA ISTILAH PACARAN DALAM ISLAM.

padahal tidak akan merugikan bila mengikuti cara islam,dalam bahasan kita kali ini mengenai taaruf atau perkenalan.

Dalam perkenalan seorang laki laki kepada wanita yang di inginkan. Bahwa seorang laki laki di anjurkan melihat langsung wanita yang akan dilamarnya(muslim)
dan tujuan melihat calon istri bagi lelaki yang akan menikahinya ialah untuk mengetahui rupa calon istrinya, sehingga sebaiknya wanita yang akan dilihat tidak bermake up tebal dan tidak menyembunyikan wajahnya,agar dapat terlihat rupa aslinya oleh calonnya, dan dalam hal ini wanita ditemani wali atau mahramnya. Dan yang boleh dilihat oleh laki laki saa perkenalan hanyalah wajah dan telapak tangan saja,dan boleh melihat sampai dua,tiga kali jika perlu sampai yakin dgn pilihannya,tapi bukan berarti bisa jalan jalan berdua,karena wanita wajib ditemani mahramnya. Dan melihat ini hendaknya kedua belah pihak yaitu pihak laki2 dan wanita,dan agar lebih detail mengenal perempuan atau laki2 boleh saling mengutus utusan kepada calon masing2,dan yang di utus harus adil dan amanah dalam menceritakan baik buruknya calon.

Bila kita telah baca hal di atas, kita bisa melihat,bahwa tidak akan ada yang dirugikan. Kemungkinan berbohong hampir tidak ada,tak boleh menyentuh,semua sudah jelas. Sedang pacaran semua tidak jelas dan banyak merugikan dan segala hal di halalkan.

Dan kami tambahkan,bahwa wali wajib meneliti benar2 calon suami. Jangan menikahkan wanita dengan laki laki berakhlak buruk,buruk agamanya,zholim,fasik dan peminum arak. Hendaknya menikahkan menikahkan wanita dengan orang yang bertaqwa,karena jika suami mencintainya maka akan mencintainya,jika membencinya maka tidak akan menganiayanya.
Semua penjelasan ini untuk mahzab syafi'i.

Indahnya islam. Kita tidak akan menyesal mengikuti syariat agama kita.
Bila mengingingkan kebaikan perjalanan maka mulailah dengan hal yang baik.
Semoga bermanfaat.
Maha benar Allah.
Kita istiqomahkan diri dalam kebaikan. dan saling mencintai sesama mahluk Allah. jangan memilih dalam mencintai mahluk Allah,binatang sekalipun wajib kita cintai.

``~Mencintai Mahluk Allah,Berarti Mencintai diri Kita,Mencintai diri berarti menginginkan kebaikan buat diri kita,menginginkan kebaikan buat diri berarti mau taat kepada Allah~``

Semoga Allah Meridhai Amalan baik kita semua. amin

MENIKAHLAH DENGAN ROJULUN SHOLEH

MENIKAHLAH DENGAN ROJULUN SHOLEH

oleh دفيه انفيانور pada 16 Juni 2010 jam 12:37
 
Kebahagiaan akan diperoleh kaum wanita jika menjalani kehidupan berumah tangga. Disini pernikahan merupakan kunci kebahagiaan bagi wanita. Pandangan ini mendapat argumentasi yang kuat dari firman Allah:

“ Dan diantara bukti-bukti kekuasaan-Nya, Dia telah menciptakan dari diri kalian pasangan-pasangan hidup agar kalian merasa tenteram kepadanya (pasangan hidup kita), dan Dia jadikan diantara kalian cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS. Ar-Rum:21).

Watak dasar wanita sendiri ialah membutuhkan bimbingan dan pimpinan dari seseorang yang berkepribadian kokoh dan dapat dipercaya. Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi ketika beliau menggambarkan karakter kaum wanita. Beliau bersabda :

“ Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, maka sebengkok-bengkoknya tulang rusuk adalah yang paling atas. Jika engkau bersikap keras terhadapnya (tulang rusuk itu), maka engkau akan mematahkannya. Namun jika engkau membiarkannya, maka ia (tulang rusuk itu) akan terus bengkok “. (HR.Al-Bukhari-Muslim).

Tampak jelas bahwa seorang wanita harus dibimbing dan dipimpin menuju jalan yang lurus, lapang dan bahagia. Kita tidak bisa dibiarkan berjalan sendirian atau menempuh jalan dengan cara kita sendiri.

Pertanyaan selanjutnya, dengan siapa seorang wanita harus menikah?

Secara teori kita bisa menikah dengan siapa saja yang kita sukai.Tetapi sosok suami yang benar-benar akan membimbing kita meraih tujuan kebahagiaan itu HANYALAH LAKI-LAKI SHOLEH. Jika pernikahan ditujukan hanya untuk hidup bersama-sama, makan minum bersama, berketurunan, serta bersenang-senang bersama, tentu dengan laki-laki manapun hal itu bisa dilakukan. Namun hal itu lambat laun akan bermasalah.

Karenanya, MENIKAHLAH DENGAN ROJULUN SHOLEH (LAKI-LAKI SHOLEH)...KENAPA???

*
Seorang laki-laki sholeh tidak akan membiarkan di dalam rumahnya tumbuh perilaku-perilaku buruk yang bisa mengundang murka Allah Swt.
Seorang laki-laki sholeh tidak mungkin akan berbuat dzalim kepada saudara semuslim, apalagi kepada orang tua, mertua, istri dan anak-anaknya. Tidak semua suami bisa memenuhi kewajibannya terhadap keluaraga secara layak, tetapi bagi seorang laki-laki sholeh, dia akan berusaha sekuat kemampuannya. Dia baru akan berhenti berusaha jika sudah tidak ada lagi jalan yang bisa ditempuh. Jika usaha maksimal telah ditempuh, tetapi hasilnya tidak memadai, dengan lapang dada dia akan meminta maaf atas kekurangan dirinya. Singkatnya, tindakan MENYENGAJA agar keluarganya hidup menderita, hal itu, mustahil akan dilakukanseorang laki-laki sholeh, bahkan terlintas dalam pikirannyapun tidak.
*
Seorang laki-laki sholeh akan menghargai pendapat atau pandangan istrinya dan keluarga besarnya, meskipun tidak otomatis akan selalu menurutinya.
Seorang laki-laki sholeh bersikap lapang dada dan memaafkan kekurangan istri dan anak-anak beserta keluarga besarnya.
Seorang laki-laki sholeh tidak akan membuka aib-aib keluarganya di depan umum. Membuka aib keluarga sama dengan membuka aib diri sendiri.
Seorang laki-laki sholeh tidak akan mengkhianati kepercayaan keluaraganya. Didepan keluarganya ia bermoral, dan ketika jauh dari keluarganyapun, dia tetap bermoral. Seorang laki-laki sholeh tidak takut kepada istri atau anak-anaknya serta keluarga besarnya, tetapi takut kepada Allah yang selalu mengawasinya. Berbeda dengan banyak laki-laki yang manis di depan istri dan mertuanya, tetapi blingsatan ketika jauh dengan istri.
*
Dan yang paling utama, seorang laki-laki sholeh siap bertanggungjawab menghadapi tuntutan Allah di akherat ketika ditanya tentang anak-anak dan istrinya.
Rosulullah bersabda:
“ Sesempurna-sempurna keimanan seorang mukmin, ialah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian ialah yang paling baik kepada wanita-wanitanya “. ( HR. At-Tirmidzi )
“ Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (istri dan anak-anaknya ), sedang aku adalah yang paling baik kepada keluargaku “. ( HR. Ath-Tharbawi dan Al-Hakim )
*
Jadi hanya dengan pernikahan yang penuh barokah, seorang wanita akan mendapatkan kebahagiaan hidup, sedangkan hal itu akan terlaksana jika dia menikah dengan seorang ROJULUN SHOLEH.

SIAPAKAN ROJULUN SHOLEH???
Kita sudah sering mendengar laki-laki sholeh, kini saatnya kita memahami profil kayak apa sih dia?
Yup, seseorang yang sering dibicarakan, jangan dibiarkan melayang sekedar menjadi sebuah obrolan, tetapi alangkah baiknya jika kita bisa menyelami maknanya lebih dalam.
Konon katanya orang-orang sholeh bukanlah makhluk abstrak yang sulit dikenali bentuknya. Mereka adalah manusia biasa juga, tetapi memiliki kelebihan tertentu dibandingkan manusia-manusia lainnya. Kelebihan mereka adalah dari segi keyakinan, kepedulian, mentalitas serta amal perbuatan.
Dalam diri mereka terkumpul kebaikan-kebaikan itu, bukan salah satunya saja. Bahkan kita bisa mengenali mereka dari sikap dan perilaku hidupnya sehari-hari. Lihatlah mereka dengan HATI, maka kita akan menemukan tanda-tanda kebaikan mereka.

Lelaki sholeh dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
"Dan diantara ahli kitab ada sekelompok orang yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah di malam hari, sedang mereka bersujud (maksudnya, mengerjakan sholat malam sambil membaca kitabullah). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka mengajak pada kebaikan dan mencegah dari perbuatan mungkar, dan mereka bersegera mengerjakan kebaikan-kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang sholeh". (Ali Imron 133-134).


Secara nyata, kesholehan ini bisa terlihat dari tanda-tandanya yaitu:

*
Seseorang secara tekun dan sabar menunaikan kewajiban pokok, seperti sholat 5 waktu, zakat dan puasa Ramadhan. Kemudian dia menjalankan ibadah tambahan, baik berupa sholat sunnah, puasa sunnah serta bershodaqoh dijalan kebaikan.
Seseorang yang menjauhi perbuatan dosa besar, misal membunuh, berzina, sihir, memakan harta riba, menganiaya anak yatim, durhaka kepada orang tua, kedukun, sumpah palsu dll.
*
Seseorang yang peduli dengan keadaan sekelilingnya. Ketika disekitarnya banyak orang yang meninggalkan kewajiban, dia mengajak mereka mengerjakan kewajiban itu. Begitu pula ketika disekelilingnya banyak orang melakukan perbuatan dosa, dia mencegah agar perbuatan itu dijauhi atau dihentikan. Jika dia memiliki ilmu, dia memberi nasehat dengan perkataan atau melalui tulisan. Singkatnya, hatinya tidak tentram ketika melihat perintah Allah diabaikan dan larangan Allah dikerjakan.
*
Seorang yang senantiasa bersemangat untuk menambah kebaikan, baik ilmu, keimanan dan amalan. Dia tidak merasa puas dengan kebaikan yang sudah diperoleh dan tidak merasa jenuh untuk berbuat yang lebih baik. Setiap kita bertemu dengannya, dia selalu lebih baik dari sebelumnya.
*
Seorang yang mendedikasikan dirinya untuk sungguh-sungguh untuk menjalankan sholat tahajjud di akhir malam. Dalam sholat itu dia bacakan ayat-ayat yang mampu dia hafal dari Al Qur'an. Jika memungkinkan, hafalannya selalu bertambah dari waktu ke waktu. Namun tidak berarti apa yang semula dihafalnya, lalu hilang kembali.

Demikian tanda-tanda orang sholeh yang dapat diamati. Kita bisa mengamati secara langsung atau melalui informasi yang disampaikan oleh orang yang terpercaya. (Sumber:milis uje)
Wallaahu A'lam bishowab.